Minggu, 15 Juli 2012

askep klg tbc3


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.A KHUSUSNYA Ny. S DENGAN TUBERCOLUSA PARU Di Rt 07/01 KELURAHAN KEBON PALA KECAMATAN MAKASAR JAKARTA TIMUR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.A KHUSUSNYA Ny. S DENGAN TUBERCOLUSA PARU Di Rt 07/01 KELURAHAN KEBON PALA KECAMATAN MAKASAR
JAKARTA TIMUR

A. Pengkajian
1. Data Dasar Keluarga (KK)
Ny. S adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus merangkap sebagai kepala keluarga, dengan usia 53 tahun, pendidikan SD, agama islam, suku jawa, pekerjaan ibu rumah tangga, jl. Kamboja Rt 07/01
2. Susunan Keluarga
Ny. S selaku ibu rumah tangga dan sebagai kepala rumah tangga karena suaminya telah almarhum, Ny. S Mempunyai 2 orang anakyaitu Tn. A seorang laki – laki usia 29 tauhun, pendidikan SMA, dan pekerjaannya swasta, dan Tn. F seorang laki – laki, sebagai anak, usia 20 tahun, pendidikan SD dan seorang menantu yaitu Ny. S usia 25 tahun pendidikan SMA, sebagai ibu rumah tangga. Dan An. A usia 5 tahun sebagai anak.
3. Genogram





a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. S adalah keluarga besar, karena tinggal dengan anak dan cucunya.
b. Pengambilan Keputusan
Ny. S mengatakan yang mengambil keputusan yaitu Ny. S sendiri karena suaminya sudah tidak ada, dan secara musyawarah.
c. Stress dan koping keluarga
1) Stersor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek yang dirasakan Ny. S jika anaknya mengalami sakit, sama seperti penyakit Ny. S. sresor jangka panjang yang dirasakan dirasakan Ny. S yaitu masalah ekonomi yang kurang mencukupi.
2) Kemampuan keluarga merespon terhadap masalah
Ny. S menerima keadaan yang dialami setiap anggota keluarga, selalu berespon terhadap masalah yang datang dan mencari jalan keluar dengan musyawarah, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
3) Strategi koping yang digunakan
 
Apabila keluarga Ny. S mempunyai masalah selalu diselesaikan dengan anggota keluarga lain, yaitu anaknya, dalam diskusi keluarga selalu bersikap terbuka dan menerima masalah yang diberikan.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga mengatakan jika ada masalah langsung segera diselesaikan dengan secepatnya.
 
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Ny. S mengatakan dalam anggota keluarga pola komunikasi baik.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
 
Ny. S mengatakan dalam struktur kekuatan keluarga yaitu saling melindungi dan saling menyayangi dengan sesama keluarga saat ditemui menerima kehadiran dengan baik.
c. Nilai dan Norma Budaya
Nilai budaya dalam keluarga adalah budaya jawa, keluarga menganggap pentingnya terhadap nilai – nilai tersebuut.
 
d. Struktur Peran
Ny. S sebagai ibu dan sekaligus kepala rumah tangga mendidik anaknya Tn. A dan Tn. F
 
5. Fungsi Keluarga
 
a. Fungsi Afektif
Didalam keluarga Ny. S menanamkan rasa saying kepada anak dan cucunya, mengajarkan agar saling menyayangi dan mendidik datu sama lain.


b. Fungsi Sosial
Ny. S mengatakan interaksi di masyarakat, keluarga, dan lingkungan berjalan dengan baik antara keluarga dan masyarakat saling rukun.
c. Fungsi Reproduksi
Ny. S mengatakan sudah cukup memiliki 2 orang anak.

B. Kebutuhan Dalam Hidup Sehari – hari
1. Kebutuhan Nutrisi
a. Komposisi jenis makanan
Ny. S mengatakan menyajikan makanan di masak sendiri dan dengan cara tertutup, frekuensi makan 3 x sehari, kebiasaan keluarga dalam mengolah air di masak, makanan pokok selalu ada, lauk pauk kadang – kadang, buah – buahan kadang – kadang dan susu kadang – kadang.
2. Kebutuhan Eliminasi
Pola BAB dan BAK dalam keluarga tidak tentu.
3. Kebutuhan istirahat dan tidur
Ny. S mangatakan mempunyai kebiasaan tidur bersama anaknya, lama tidur ± 7 jam, dari pukul 20.00 WIB – 05.00 WIB.
4. Rekreasi dan waktu senggang.
Ny. S mengatakan jika ada rezeki yang lebih selalu ketempat – tempat tertentu.
C. Faktor Budaya Sosial Ekonomi
1. Penghasilan dan Pengeluaran
Ny. S mengatakan penghasilan keluarga perbulan ± Rp 1.000.000 dan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sehari – hari. Ny. S tidak memiliki tabungan dan anaknya serta menantunya yang membantu keuangan tambahan, dalam pengelolaan keuangan yang mengolah keuangan yaitu Ny. S.
2. Pendidikan
Ny. S mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sedang mengikuti pendidikan di luar pendidikan formal, dan dalam anggota keluarga yang tidak bisa membaca tidak ada. Menurut Ny. S pendidikan itu sangat penting bagi anak – anak dan cucunya unruk masa depan mereka.
3. System Nilai
Ny. S mengatakan tidak ada nilai – nilai yang bertentangan dengan kesehatan, karena kesehatan bagi keluarga Ny. S sangat penting.
4. Hubungan Dengan Masyarakat
Ny. S mengatakan ikut dalam organisasi kemasyarakatan khususnya dalam bidang kesehatan seperti pemberantasan sarang nyamuk, posyandu lansia, di dalam masyarakat tidak ada konflik keluarga.
D. Faktor Lingkungan
1. Perumahan
Bentuk rumah semi permanen dengan luas bangunan 7 x 3 m², status rumah milik anak dan menantunya, atap rumah genteng, ventilasi rumah ada, < 10 % dari luas lantai, cahaya dapat masuk rumah pada pagi hari, jenis penerangan listrik, jenis lantai rumah keramik, kondisi kebersihan rumah kurang rapi, frekuensi kebersihan rumah kurang rapi, frekuensi membersihkan rumah 2 – 3 x/minggu, factor penularan nyamuk, debu, tikus.
2. Denah Rumah


3. Pengolahan sampah
Keluarga Ny.S mempunyai tempat sampah di depan pintu rumah, dan biasanya di ambil petugas kebersihan.
4. Sumber Air
Keluarga Ny. S menggunakan air PAM untuk mencuci dan keperluan yang lainnya, dan air isi ulang unruk minum.
5. Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri ysng berada di belakang rumah
6. Pembuangan air limbah
Keluarga memiliki pembuangan air limbah, pembuangan diselokan yang di gali di belakang rumah, kondisinya cukup bersih.
7. Fasilitas sasial dan kesehatan
Biasanya Ny. S mengatakan mengikuti kegiatan posyandu lansia.
E. Derajat Kesehatan Masalah Kesehatan Spesifik
1. Kejadian Kesakitan
Saat di lakukan pengkajian Ny. S mengatakan tidak ada yang sakit hanya sakit biasa saja, seperti pilek.
2. Kejadian Penyakit Kronis
Ny. S mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis.
3. Kejadian sakit 1 tahun terakhir
Ny. S mengatakan ada anggota keluarga yang mengalami sakit yaitu cucunya, penyakit tidak sampai kronis, hanya batuk pilek saja, setelah berobat ke puskesmas langsung sembuh, saat keluarga mengalami sakit di bawa ke puskesmas
4. Kejadian cacat dan kematian 1 tahun terakhir
Ny. S mengatakan tidak ada anggota keluarga yang cacat, dan tidak ada anggota keluarga yang meninggal 1 tahun terakhir.
F. Pemeriksaan status kesehatan fisik keluarga
1. Ny. S (53 Tahun)
Kulit kepala bersih, rambut hitam dan tidak ada lesi, bola mata baik tidak menggunakan kaca mata, hidung bersih tidak ada sekret dan ada batuk, telinga tidak sakit saat digerakkan kiri dan kanan, pendengaran berfungsi dengan baik, mulut tidak ada sariawan, tidak ada smtomatitis dan tidak ada gangguan menelan, leher tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Dada tidak nyeri, bunyi jantung teratur, menggunakan otot bantu nafas, batuk, suara nafas ronchi, abdomen tidak kembung, ekstermitas atas dan bawah tidak ada kelainan, fraktur tidak ada, kulit tidak kering dan tidak ada lesi, tidak mengeluh gatal, pola makan 2 x sehari, napsu makan baik, eliminasi BAK 3 sampai 4 x sehari, warna kuning, BAB 1 x sehari, TTV : TD : 150/90 mmHg, N : 90x/menit, S : 36˚C RR : 20 x/menit.
2. Ny. F (20 Tahun)
Kulit kepala bersih, rambut hitam dan tidak ada lesi, bola mata baik tidak menggunakan kaca mata, konjungtiva anemis, hidung bersih tidak ada sekret dan tidak batuk, telinga tidak sakit saat digerakkan kiri dan kanan, pendengaran berfungsi dengan baik, mulut tidak ada sariawan, tidak ada smtomatitis dan tidak ada gangguan menelan, leher tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Dada tidak nyeri, bunyi jantung teratur, menggunakan otot bantu nafas, abdomen tidak kembung, ekstermitas atas dan bawah tidak ada kelainan, fraktur tidak ada, kulit tidak kering dan tidak ada lesi, tidak mengeluh gatal, pola makan 2 x sehari, napsu makan baik, eliminasi BAK 4 sampai 6 x sehari, warna kuning, BAB 1 x sehari, TTV : TD : 110/80 mmHg, N : 80x/menit, S : 36˚C RR : 20 x/menit.
G. Harapan Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga.
Ny. S mengatakan dengan adanya perawatan, semoga dapat memahami perawatan tentang penyakit TB paru, mengetahui penyebab, tanda, gejala, dan pengobatannya secara teratur.
H. Fungsi Perawat Kesehatan (Penjajakan II )
1. Tubercolusis Paru
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ny. S mengatakan penyakit Tubercolusis Paru adalah penyakit menular dan penyebabnya adalah kuman, tandanya batuk, sesak, pusing, dan nyeri dada.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Ny. S mengatakan biasanya penyakit TB Paru ditandai dengan batuk yang lama, dan keluar darah, dan akibat lanjutnya yaitu badan kurus, nafsu makan kurang, bila tidak di obati bisa membawa kematian, oleh karenanya keluarga segera memutuskan untuk berobat secara teratur ke Puskesmas.
c. Kemampuan Keluarga Untuk Memodifikasi Lingkungan
Ny. S mengatakan rumah selalu di usahakan ada penerangan matahari, supaya tidak lembab dengan cara jendela dibuka jika siang hari, dan keluarga mengatakan menggunakan atap genteng kaca.
d. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas Kesehatan
Ny. S mengatakan melakukan kontrol ke Posyandu Lansia dan mengambil obat ke Puskesmas jika obat habis.
 
2. Hipertensi
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ny. S mengatakan penyakit hipertensi adalah darah tinggi penyebabnya adalah stres, kurang istirahat dan makan asin. Tanda dan gejalanya yaitu kepala pusing,badan terasa pegal, nyeri di tengkuk, cepat marah.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Ny. S mengatakan sudah hamper 6 bulan menderita hipertensi, bila sedang kambuh, atau sedang pusingnya datang, keluarga segera memutuskan untuk berobat secara teratur ke Puskesmas.
c. Kemampuan Keluarga Untuk Memodifikasi Lingkung
Ny. S mengatakan lingkungan yang nyaman dan tidak berisik (sepi) cocok unruk penderita hipertensi, dan dapat di lihat dari rumahnya yang sepi karena tinggal sendiri.
d. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas Kesehatan
Ny. S mengatakan melakukan kontrol ke Posyandu Lansia.dan Puskesmas.
A. ANALISA DATA
No Data Diagnosa Keperawatan
1 DS:
Ny. S mengatakan Tubercolusis Paru adalah penyakit menular.
Penyebabnya adalah kuman.
Tanda dan gejalanya batuk, sesak, pusing, dan nyeri dada.
Ny. S mengatakan biasanya penyakit TB Paru ditandai dengan batuk yang lama, dan keluar darah.
Ny. S mengatakan akibat lanjutnya yaitu badan kurus, nafsu makan kurang, bila tidak di obati bisa membawa kematian.
Ny. S mengatakan rumah selalu di usahakan ada penerangan matahari, supaya tidak lembab dengan cara jendela dibuka jika siang hari, dan keluarga mengatakan menggunakan atap genteng kaca.
Ny. S mengatakan melakukan kontrol ke Posyandu Lansia dan mengambil obat ke Puskesmas jika obat habis.
DO:
Rumah tampak gelap, keadaan rumah tampak lembab.
Lantai berdebu.
Ny. S batuk. Tidak efektifnya saluran pernapasan pada keluarga Tn. A khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan tubercolusis paru.
2 DS:
Ny. S mengatakan penyakit hipertensi adalah darah tinggi penyebabnya adalah stres, kurang istirahat dan makan asin. Tanda dan gejalanya yaitu kepala pusing,badan terasa pegal, nyeri di tengkuk, cepat marah.
Ny. S mengatakan sudah hamper 6 bulan menderita hipertensi,
Ny. S mengatakan lingkungan yang nyaman dan tidak berisik (sepi) cocok unruk penderita hipertensi,
Ny. S mengatakan melakukan kontrol ke Posyandu Lansia.dan Puskesmas.
DO:
Ny. S pusing
TTV:
TD : 150/90 mmHg, N : 90x/menit
RR : 20x/menit, S : 36˚C
 
Resiko tinggi penurunan curah jantung pada keluarga Tn. A khusunya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya saluran pernapasan pada keluarga Tn. A khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan tubercolusis paru.
2. Resiko tinggi penurunan curah jantung pada keluarga Tn. A khusunya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
C. Penapisan Masalah
a. Tidak efektifnya saluran pernapasan pada keluarga Tn. A khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan tubercolusis paru.
No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
1. Sifat masalah
Actual : 3 1 3/3x1 = 1 Ny. S mengatakan batuk, sesak, dan nyeri dada.
Ny. S mengatakan biasanya penyakit TB Paru ditandai dengan batuk yang lama, dan keluar darah
2. Kemungkinan masalah untuk di ubah.
 
Sebagian : 1 2 ½ x 2 = 1 Kemungkinan masalah untuk di ubah.
 
Sebagian, karena ada kemauan dari Ny. S memeriksa kesehatan minimal 1 bulan sekali, fasilitas kesehatan dapat di jangkau dengan ojek, namun keluarga kurang mengerti cara perawatan TB Paru
3. Potensial masalah untuk di cegah
Cukup : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S mengatakan sudah 6 bulan lebih terkena penyakit Tubercolusi Paru.
4. Menonjolnya masalah segera di tangani : 2 1 2/2 x 1 = 1 Ny. S mengatakan merasa masalahnya segera di tangani dan harus segera di bawa ke Puskesmas / Rumah Sakit
Jumlah = 3 2/3
 
b. Resiko tinggi penurunan curah jantung pada keluarga Tn. A khusunya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
1. Sifat masalah
Resiko : 2 1 2/3x1 = 2/3 Saat di lakukan pengkajian Ny. S mengatakan kepala pusing,badan terasa pegal, nyeri di tengkuk. TD : 150/90 mmHg
2. Kemungkinan masalah untuk di ubah.
 
Sebagian : 1 2 ½ x 2 = 1 Kemungkinan masalah untuk di ubah.
 
Sebagian, karena ada kemauan dari Ny. S memeriksa kesehatan minimal 1 bulan sekali,
 
3. Potensial masalah untuk di cegah
Cukup : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S mengatakan sudah 6 bulan terkena penyakit hipertensi.
Fasilitas kesehatan dapat di jangkau dengan ojek.
4. Menonjolnya masalah segera di tangani : 2 1 2/2 x 1 = 1 Ny. S mengatakan merasa masalahnya segera di tangani dan harus segera di bawa ke Puskesmas / Rumah Sakit
Jumlah = 3 1/3
 
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus kriteria Standar intervensi
1. Tidak efektifnya saluran pernapasan pada keluarga Tn. A khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan tubercolusis paru.
Setelah dilakukan 3 x pertemuan, bersihan jalan nafas efektif pada keluarga Tn. A Khususnya Ny. S 1. Setelah 1 x 30 menit keluarga mengenal masalah TB Paru pada anggota keluarga dengan cara
1.1 menyebut Pengertian TB Paru
1.2 menyebutkan penyebab TB Paru
1.3 Cara pencegahan TB Paru agar tidak menular pada orang lain.
 
Respon verbal
Respon Verbal
Respon Verbal
 
TB Paru adalah suatu penyakit menular di sebabkan oleh kuaman atau baksil TBC
Penyebab TB Paru adalah mycobakterium tubercolusis
Menyebutkan 3 dari 6 cara pencegahan TB Paru
a. Minum obat secara teratur
b. Menutup mulut sewaktu bersin / batuk.
c. Tidak meludah di sembarang tempat.
d. Meludah di tempat yang berisi air sabun, lesol/beklin
e. Jemur kasur 1 x seminggu
f. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari masuk.
 
1.3.1 Jalin hubungan saling percaya dengan keluarga.
1.3.2 Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang pengertian TB Paru
 
1.3.3 Buat kontrak waktu untuk penyuluhan
1.3.4 Beri PenKes tentang pengertian TB Paru.
1.3.5 Evaluasi kembali pada keluarga tentang pengertian TB Paru.
1.3.6 Beri pujian atas jawaban yang tepat.
1.2.1 kaji ulang pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru.
1.2.2 beri penyuluhan keluarga tentang TB Paru.
1.2.3evaluasi penjelasan yang diberikan.

1.3.1 kaji ulang pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan TB Paru
1.3.2 beri penyuluhan kepada keluarga tentang cara pencegahan TB Paru
1.3.3 evaluasi penjelasan yang di berikan.
1.3.4 beri reinforcement atas jawaban yang tepat.
2. Setelah dilakukan 1 x 30 menit kunjungan, keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita TB Paru dengan cara :
2.1 menyebut
Kan cara yang ampuh menyembuhkan TB Paru, cara minum obat TB Paru, tempat memeriksa dan mengobati penyakit TB Paru.
2.2 memutus kan untuk merawat keluarga Tn.A khususnya Ny.S dengan masalah TB Paru.
 
Respon Verbal
Menyebut
Kan cara yang ampuh menyembuhkan TB Paru yaitu dengan minum oabat secara teratur sesuai anjuran, hingga dinyatakn sembuh.
Cara minum obat anti TB Paru yaitu:
a. Selama 2 bulan pertama di minum 3 tablet, sekaligus di minum tiap hari.
b. Pada 4 bulan berikutnya sekaligus di minum seminggu 3 kali.
c. Sebaiknya obat diminum sebelum makan pagi atau sebelum tidur malam.
 
2.1.1 jelaskan pada keluarga cara yang ampuh menyembuhkan TB Paru dan cara minum obat anti TB Paru.
2.1.2 Motifasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara yang ampuh menyembukan TB Paru dan cara minum obat
 
2.1.3 Beri reinforcement atas jawaban yang tepat.
 
2.2.1 diskusikan kembali dengan keluarga tentang keinginan untuk merawat anggota keluarga dengan TB Paru.
2.2.2 Beri reinforcement atas keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan TB Paru.
3. Setelah 1x 30 menit keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan TB Paru dengan cara
 
3.1 Menyebut kan cara pencegahannya
 
Menyebutkan 3 dari 6 cara pencegahan TB Paru
a. Minum obat secara teratur
b. Menutup mulut sewaktu bersin / batuk.
c. Tidak meludah di sembarang tempat.
d. Meludah di tempat yang berisi air sabun, lesol/beklin
e. Jemur kasur 1 x seminggu
Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari masuk.
 
3.1.1. diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan TB Paru
3.1.2 motivasi keluarga untuk menyebutkan pencegahan TB Paru
3.1.3 beri reinforcement atas jawaban yang tepat.
4. Setelah 1 x 30 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
4.1 menyebutkan cara modifikasi lingkungan untuk mencegah TB Paru.
4.2 Melakukan modifikasi yang tepat.
Respon verbal
Respon verbal
 
Menyebutkan 3 dari 5 cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah TB Paru
a. Menjemur kasur 1 x seminggu
b. Pisahkan barang – barang yang dipakai klien seperti : gelas, piring, sendok dan lain-lain.
c. Ventilasi <10% dari luas lantai.
d. Lingkungan rumah secara keseluruhan bersih
e. Buka jendela lebar – lebar.
Pada kunjungan tidak terencana keluarga melakukan tindakan modifikasi lingkungan.
 
4.1.1 menjelaskan lingkungan yang dapat mencegah TB Paru.
4.1.2 Motivasi keluarga unruk mengulangi penjelasan yang diberikan
4.1.3 Beri reinforcement atas jawaban yang tepat.

4.2.1 observasi lingkungan rumah pada kunjungan dengan terencana.
4.2.2 Diskusikan dengan keluarga hal positif yang sudah dilakukan keluarga.
4.2.3 Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan.
Setelah 1 x 30 menit keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara:
5.1 menyebutkan kembali manfaat lingkungan ke fasilitas kesehatan
5.2 memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat TB Paru.
 
Respon verbal
Respon verbal
Menyebutkan 1 dari 2 manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan
 
1. mendapatkan pelayanan pengobatan TB Paru
2. mendapatkan pendidikan kesehatan tentang TB paru.
1. Keluarga membawa anggota keluarga dengan TB Paru apabila kodisi: sesak napas, nafas cepat, dan kondisi bertambah parah.
2. Adanya kartu berobat.
 
5.1.1 informasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga diklinik atau balai pengobatan puskesmas.
5.1.2 motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi.
5.1.3 Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan.
5.2.1 memotivasi keluarga untuk membawa Ny. S apabila kondisi tidak bisa ditangani di rumah.
5.2.2 Temani keluarga ke klinik / balai pengobatan bila diperlukan
5.2.3 Berikan reinforcement positif untuk hasil yang dicapai.
E. CATATAN KEPERAWATAN
No tanggal Pelaksanaan Evaluasi Paraf
1 Jumat, 11 februari 2011 a. Mewngkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit TB Paru (memberikan Pendidikan Kesehatan pada keluarga Ny.S tentang perawtan TB Paru.
Ro: keluarga memperhatikan
b. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Ro: keluarga menyimak, dan menyebutkan penyebabnya kuman
c. Memberikan penyuluhan tentang cara pencegahan TB Paru
Ro: Keluarga berpartisipatif aktif dalam diskusi. S: Keluarga mengatakan pengertian TB Paru adalah penyakit menular, penyebabnya kuman, tanda dan gejalanya batuk berdahak, keluar darah, sesak, muntah, flue, demam, berat badan menurun, berkeringat malam hari, tidak nafsu makan, nyeri dada, cara pemeriksaan dahak, pagi, sore, malam. Cara minum obat”selam 2 bulan pertama 4 tablet diminum tiap hari’ diminumnya sebelum makan pagi, cara perawatannya “jika batuk tutup hidung,memisahkan alat-alat makan minum secara bersamaan. Membuang tampungan dahak ke WC atau di kubur, tidak meludah disembarang tempat, menjemur kasur 1 x seminggu, buka jendela lebar – lebar agar sinar matahari masuk, Ny. S mengatakan atap rumah di beri genteng kaca. Ny. S mengatakan tempat unruk memeriksa dan mengobati penyakit TB Paru yaitu ke puskesmas, dokter, dan jika ada yang sakit langsung dibawa ke puskesmas atau dokter.
O: Ny.S dan Ny. F menyimak saat dijelaskan dan mendengarkan saat diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan TB Paru, Ny. S menyebutkan pengertian TB P aru, tanda dan gejala, penyebabnya, menyebutkan cara pemeriksaan dahak, dan menyebutkan cara perawatan TB Paru.
A: Keluarga mampu mengenal masalah Tubercolusis Paru
P: Lanjutkan TUK II
Setelah 1 x 30 menit kunjungan, keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita TB Paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar