- 13 Aug 2008 / ARTIKEL, Kesehatan Umum, Penyakit DalamBronkitis Kronis (Peradangan Saluran Nafas Bawah Menahun)Posted by admin @ 3:02 pm
Billy N. <billy@konsulsehat.web.id>
Kata ‘bronkitis’ sangat sering diucapkan oleh mereka yang mengalami penyakit paru, bahkan digunakan dengan salah, karena kata ‘bronkitis’ menjadi ‘kata halus’ untuk penyakit infeksi tuberkulosis (TBC) paru, padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda.
Sebenarnya, bronkitis terdiri dari 2 macam, yaitu yang akut (segera) & kronis (menahun). Kali ini yang dibahas adalah mengenai bronkitis kronis.
Bronkitis kronis adalah penyakit peradangan dari saluran nafas (bronkus) di paru-paru yang menahun. Ketika saluran nafas mengalami peradangan, terbentuk dahak tebal di dindingnya, sehingga terjadilah batuk berdahak & sesak nafas menahun, kadang disertai nyeri dada.
Bronkitis kronis paling sering disebabkan oleh merokok, selain itu dapat juga disebabkan oleh pencemaran udara dalam waktu lama, misalnya cemaran kimia & debu di udara. Asap rokok atau pencemaran udara menyebabkan peradangan pada saluran nafas yang dalam waktu lama akan menyebabkan bronkitis kronis.
Kerusakan paru yang disebabkan oleh bronkitis kronis dapat terlihat pada pemeriksaan penunjang seperti tes fungsi paru, foto rontgen dada, & tes darah, yang biasanya diminta oleh dokter.
Pengobatan bronkitis kronis sebaiknya dengan petunjuk dokter. Sehingga, jika mengalami gejala batuk berdahak & sesak nafas dalam waktu lama, segera berkonsultasi dengan dokter langganannya. Ketika gejala-gejala tersebut muncul, dokter biasanya akan meresepkan obat-obat yang bersifat melebarkan saluran nafas sehingga sesak nafas dapat berkurang, biasanya dapat disertai obat pengencer dahak. Kadang, diperlukan pemberian oksigen untuk sesak nafas yang berat.
Obat antibiotik biasanya tidak diperlukan dalam pengobatan bronkitis kronis, terkecuali jika ditemukan infeksi saluran nafas yang menyertai, yang biasanya ditandai dengan demam & banyak dahak yang berwarna kuning atau hijau.
Cara untuk menghindari terkena bronkitis kronis atau kambuhnya penyakit tersebut adalah menghindari faktor pencetusnya. Jika bronkitis kronis disebabkan oleh merokok, berhentilah merokok. Jika disebabkan oleh pencemaran udara yang menyebabkan peradangan saluran nafas, hindari zat pencemar udara yang menyebabkan peradangan saluran nafas tersebut.
Selain itu, berolahraga secara rutin dapat membantu memperkuat otot-otot pernafasan sehingga penderita bronkitis kronis dapat bernafas lebih baik.
(c)KonsulSehat.web.id
4 Responses
Leave a Comment
Custom Search
Anda sering mendengar kata ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)? Tentu saja! ISPA begitu akrab di telinga orang-orang yang berada di negara-negara berkembang. Bahkan, bisa dikatakan, ISPA adalah penyakit bagi rakyat di negara-negara miskin. Alasannya, kebanyakan jumlah penderita ISPA berada di negara yang memiliki sanitasi dan lingkungan yang buruk. Dan, ini pasti dimiliki oleh negara-negara miskin dan negara berkembang, seperti Indonesia.
Tentang Bronchitis
Bronchitis adalah penyakit peradangan saluran pernapasan utama ke paru-paru (peradangan bronchi). Bronchitis ini merupakan salah satu contoh penyakit ISPA. Tepatnya, penyakit ISPA bawah, yaitu paru-paru.
Penyakit bronchitis adakalanya merupakan penyakit kelanjutan dari flu, sinus, atau radang tenggorokan.
Penyebab Bronchitis
Penyakit bronchitis disebabkan oleh berbagai hal. Di antaranya adalah infeksi virus yang ada di udara (terhirup oleh hidung dan masuk ke paru-paru); infeksi bakteri yang ada di udara; adanya makanan yang masuk ke dalam bronchi; dan lain-lain.
Faktor Risiko Bronchitis
Faktor yang memperbesar kemungkinan seseorang terkena bronchitis biasanya adalah orang tua yang lanjut usia, bayi, atau anak-anak (karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah); perokok; serta orang yang mempunyai kelainan jantung dan paru-paru.
Macam-macam Bronchitis
Bronchitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut.
Penyakit bronchitis memberikan gejala-gejala batuk yang disertai dahak (jika dahaknya berwarna hijau-kuning maka ada infeksi bakteri); napas yang pendek-pendek; sesak napas; sakit otot; demam; dan sakit dada.
Pengobatan Bronchitis
Pengobatan yang dilakukan untuk penderita bronchitis bergantung pada jenis bronchitisnya. Misalnya, untuk bronchitis akut yang disebabkan oleh virus, pengobatan tidak boleh menggunakan antibiotik.
Infeksinya sendiri akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Penggunaan aspirin; minum air putih yang banyak; tidak merokok; dan beristirahat dengan cukup akan mempercepat penyembuhan. Jika gejala tidak berkembang, dokter akan memberi obat inhaler (yang bisa dihirup).
Untuk bronchitis kronis, merokok adalah hal yang sangat dilarang karena hal ini justru akan memperburuk kondisi, bahkan bisa merusak paru-paru. Langkah-langkah pengobatan bagi bronchitis kronis di antaranya adalah mengurangi atau menghindari polusi udara yang bisa merusak paru-paru; melakukan vaksin flu dan vaksin pencegah penyakit paru-paru setiap tahun; melakukan latihan program pernapasan; mengkonsumsi obat yang mengandung albuterol dan ipratropium; serta jika dibutuhkan diberikan bronchodilator yang disebut theophylline and steroids.
Pencegahan Bronchitis
Pencegahan bronchitis bisa dilakukan dengan cara rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun; tidak merokok; melakukan vaksinasi pencegah flu dan pencegah penyakit paru-paru; serta mengurangi atau menghindari masuknya polutan ke dalam paru-paru.
Menelisik Pengertian Bronchitis
Oleh: AnneAhira.com Content Team
( 3 ) | Jumlah komentar: 0 Artikel Terkait
Tentang Bronchitis
Bronchitis adalah penyakit peradangan saluran pernapasan utama ke paru-paru (peradangan bronchi). Bronchitis ini merupakan salah satu contoh penyakit ISPA. Tepatnya, penyakit ISPA bawah, yaitu paru-paru.
Penyakit bronchitis adakalanya merupakan penyakit kelanjutan dari flu, sinus, atau radang tenggorokan.
Penyebab Bronchitis
Penyakit bronchitis disebabkan oleh berbagai hal. Di antaranya adalah infeksi virus yang ada di udara (terhirup oleh hidung dan masuk ke paru-paru); infeksi bakteri yang ada di udara; adanya makanan yang masuk ke dalam bronchi; dan lain-lain.
Faktor Risiko Bronchitis
Faktor yang memperbesar kemungkinan seseorang terkena bronchitis biasanya adalah orang tua yang lanjut usia, bayi, atau anak-anak (karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah); perokok; serta orang yang mempunyai kelainan jantung dan paru-paru.
Macam-macam Bronchitis
Bronchitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut.
- Bronchitis akut. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja. Kebanyakan penderita bronchitis akut akan sembuh total tanpa masalah yang lain.
- Bronchitis kronis. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Terutama, pada perokok. Bronchitis kronis ini juga berarti menderita batuk yang dengan disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan hingga tahunan.
Penyakit bronchitis memberikan gejala-gejala batuk yang disertai dahak (jika dahaknya berwarna hijau-kuning maka ada infeksi bakteri); napas yang pendek-pendek; sesak napas; sakit otot; demam; dan sakit dada.
Pengobatan Bronchitis
Pengobatan yang dilakukan untuk penderita bronchitis bergantung pada jenis bronchitisnya. Misalnya, untuk bronchitis akut yang disebabkan oleh virus, pengobatan tidak boleh menggunakan antibiotik.
Infeksinya sendiri akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Penggunaan aspirin; minum air putih yang banyak; tidak merokok; dan beristirahat dengan cukup akan mempercepat penyembuhan. Jika gejala tidak berkembang, dokter akan memberi obat inhaler (yang bisa dihirup).
Untuk bronchitis kronis, merokok adalah hal yang sangat dilarang karena hal ini justru akan memperburuk kondisi, bahkan bisa merusak paru-paru. Langkah-langkah pengobatan bagi bronchitis kronis di antaranya adalah mengurangi atau menghindari polusi udara yang bisa merusak paru-paru; melakukan vaksin flu dan vaksin pencegah penyakit paru-paru setiap tahun; melakukan latihan program pernapasan; mengkonsumsi obat yang mengandung albuterol dan ipratropium; serta jika dibutuhkan diberikan bronchodilator yang disebut theophylline and steroids.
Pencegahan Bronchitis
Pencegahan bronchitis bisa dilakukan dengan cara rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun; tidak merokok; melakukan vaksinasi pencegah flu dan pencegah penyakit paru-paru; serta mengurangi atau menghindari masuknya polutan ke dalam paru-paru.
June 28th, 2009 at 7:17 am
February 21st, 2010 at 8:59 am
1.adakah dampak yang besar dari debu serat/kapas yang tanpa saya sadari mungkin sering masuk ke saluran pernapasan melalui hidung,ketika saya tidak menggunakan masker
2.Apakah penyakit saya ini merupakan penyakit turunan,sehingga di kemudian hari akan mengancam anak-anak saya ?
Sekian dan terimakasih
March 9th, 2010 at 9:43 am
July 8th, 2010 at 2:25 pm
1. apakah penyakit saya bertambah parah dengan ditambahnya dosis obat itu…
2. sudah 1 tahun saya menikah, tapi belum juga punya keturunan, apakah obat-obat yang saya minum berpengaruh.
sekarang saya sedang mengkonsumsi obat :
1. rifampicin 600 (1×1)
2. INH 400 (1×1)
3. Vit A 6000 I.U (1×1)
4. Pyrazinamid 1000 mg (1×1)
5. Ketokonazole (2×1)
6. Griseofulvin (2×1)
7. siruf Lasal (2×1)
Monon penjelasan.Terimakasih sebelumnya