Analisa SWOT Revitalisasi Posyandu
6 Votes
Analisa SWOT Program Revitalisasi
Posyandu dan Perbaikan Gizi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Karang Bendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Karang Bendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
I. Program Revitalisasi Posyandu dan
Perbaikan Gizi
A. Latar Belakang
Program Revitalisasi Posyandu dan Perbaikan Gizi dilaksanakan untuk mengfungsikan 250.000 posyandu yang terdapat di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
1. Posyandu yang masih aktif , dana reivitalisasi dapat bermanfaat untuk :
a. Transportasi kader pada saat kegiatan
b. Penyuluhan gizi dan kesehatan
c. Pemberian makanan tambahan penyuluhan (PMT Penyuluhan)
d. Kunjungan rumah
e. Pembelian alat tulis kader.
2. Posyandu yang kurang aktif atau tidak aktif akan digunakan sebagai :
a. Kegiatan pelatihan kader baru
b. Penyegaran kader
c. Tranportasi kader pada saat kegiatan
d. Penyuluhan gizi dan kesehatan
e. Pemberian makanan tambahan dan penyuluhan
f. Kunjungan rumah
g. Alat tulis untuk kader
B. Tujuan Program
1. Umum :
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
2. Khusus :
Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar di puskesmas.
C. Sasaran
Sasaran program ini adalah seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan seluruh jaringannya serta layanan rujukan medis ke Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta yang ditunjuk.
D. Sumber Dana
Dana untuk pelayanan di puskesmas dan jaringannya bersumber dari APBN-P yang dialokasikan melalui DIPA program upaya kesehatan masyarakat
Besarnya dana revitalisasi posyandu dan perbaikan gizi yang diterima puskesmas dan jaringannya adalah disesuaian dengan kebutuhan
E. Program Kegiatan Posyandu di Wilayah Pustu Karang Bendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.
1. Penimbangan Balita
2. Pemberian PMT
3. Deteksi dini tumbuh kembang
4. Penyuluhan
5. Pelayanan imunisasi
6. Pemeriksaan ibu hamil
7. Pemberian Fe ibu hamil
F. Pelaksana :
1. Kader posyandu
2. Kader penyuluhan dan perbaikan gizi
3. Bidan wilayah
4. Perangkat Desa
5. petugas PLKB
G. Pejabat dan tokoh terkait :
1. Camat kepala wilayah Kecamatan Ponggok
2. Kepala Desa dan staff
3. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
4. Orang Tua Balita
A. Latar Belakang
Program Revitalisasi Posyandu dan Perbaikan Gizi dilaksanakan untuk mengfungsikan 250.000 posyandu yang terdapat di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
1. Posyandu yang masih aktif , dana reivitalisasi dapat bermanfaat untuk :
a. Transportasi kader pada saat kegiatan
b. Penyuluhan gizi dan kesehatan
c. Pemberian makanan tambahan penyuluhan (PMT Penyuluhan)
d. Kunjungan rumah
e. Pembelian alat tulis kader.
2. Posyandu yang kurang aktif atau tidak aktif akan digunakan sebagai :
a. Kegiatan pelatihan kader baru
b. Penyegaran kader
c. Tranportasi kader pada saat kegiatan
d. Penyuluhan gizi dan kesehatan
e. Pemberian makanan tambahan dan penyuluhan
f. Kunjungan rumah
g. Alat tulis untuk kader
B. Tujuan Program
1. Umum :
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
2. Khusus :
Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar di puskesmas.
C. Sasaran
Sasaran program ini adalah seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan seluruh jaringannya serta layanan rujukan medis ke Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta yang ditunjuk.
D. Sumber Dana
Dana untuk pelayanan di puskesmas dan jaringannya bersumber dari APBN-P yang dialokasikan melalui DIPA program upaya kesehatan masyarakat
Besarnya dana revitalisasi posyandu dan perbaikan gizi yang diterima puskesmas dan jaringannya adalah disesuaian dengan kebutuhan
E. Program Kegiatan Posyandu di Wilayah Pustu Karang Bendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.
1. Penimbangan Balita
2. Pemberian PMT
3. Deteksi dini tumbuh kembang
4. Penyuluhan
5. Pelayanan imunisasi
6. Pemeriksaan ibu hamil
7. Pemberian Fe ibu hamil
F. Pelaksana :
1. Kader posyandu
2. Kader penyuluhan dan perbaikan gizi
3. Bidan wilayah
4. Perangkat Desa
5. petugas PLKB
G. Pejabat dan tokoh terkait :
1. Camat kepala wilayah Kecamatan Ponggok
2. Kepala Desa dan staff
3. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
4. Orang Tua Balita
II. Analisis SWOT
Format Matriks SWOT
Eksternal
Internal Opportunity Treaths
Strength SO Strategies ST Stategies
Weakness WO Strategies WT Strategies
Format Matriks SWOT
Eksternal
Internal Opportunity Treaths
Strength SO Strategies ST Stategies
Weakness WO Strategies WT Strategies
A. Strength ( Kekuatan)
1. Jaringan kerjasama antar sector sangat baik. (camat, kepala desa dan tokoh masyarakat serta dukungan orang tua balita).
2. Pelaksana dan petugas kegiatan siap melayani masyarakat kapanpun diperlukan.
3. Informasi tentang pentingnya hidup sehat, imunisasi dan pendidikan telah sampai pada masyarakat
4. Tersedianya fasilitas tempat, kendaraan dan akses jalan sudah baik.
5. Dukungan dana APBD dalam penyediaan obat dan vaksin lancar.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Sasaran posyandu tersebar dalam beberapa pedukuhan dengan akses jalan yang sulit .
2. Faktor pendidikan dasar yang rendah sehingga tidak jarang warga masyarakat yang tidak mengerti apa pentingnya imunisasi misalnya.
3. Faktor keyakinan dan adat istiadat kuno yang masih dipegang teguh masyarakat sehingga dapat menghambat program penyuluhan . Misalnya : Banyak anak banyak rejeki.; Jika anaknya di imunisasi malah jadi sakit (panas) sehingga ibu bayi enggan ke posyandu untuk mengikuti program imunisasi.
4. Keadaan social ekonomi masyarakat dengan pendapatan rendah membuat program promosi hidup sehat terhambat.
C. Opportunity (Peluang)
1. Banyak warga dan tokoh masyarakat yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu kepentingan masyarakat.
2. Derasnya arus informasi membantu secara tidak langsung akan tertangkapnya program promosi kesehatan lewat televisi, internet dan banner.
D. Treaths (Ancaman / Gangguan)
1. Arus globalisasi juga berdampak buruk bagi masyarakat pedesaan. Dengan semakin bertambahnya pendapatan masyarakat utamanya yang mencari nafkah di luar negeri. Tidak bersedia lapor bila sedang menderita penyakit tertentu. Sehingga bayi dan anak-anak terkadang datanya tak terlacak.
2. Penghasilan rendah mebuat ibu turut mencari nafkah, akibatnya banyak anak balita yang tidak tertib dalam mengikuti posyandu.
E. SO strategies: ini merupakan situasi yang menguntungkan. Puskesmas memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented stategy). Dengan menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
F. ST strategies: dalam situasi ini pihak bidan wilayah dan puskesmas menghadapi berbagai ancaman, tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
G. WO strategies: dalam situasi ini puskesmas dasn jaringannya menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi pada situasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Dengan menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
H. WT strategies: ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, sehingga perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Dengan menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
1. Jaringan kerjasama antar sector sangat baik. (camat, kepala desa dan tokoh masyarakat serta dukungan orang tua balita).
2. Pelaksana dan petugas kegiatan siap melayani masyarakat kapanpun diperlukan.
3. Informasi tentang pentingnya hidup sehat, imunisasi dan pendidikan telah sampai pada masyarakat
4. Tersedianya fasilitas tempat, kendaraan dan akses jalan sudah baik.
5. Dukungan dana APBD dalam penyediaan obat dan vaksin lancar.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Sasaran posyandu tersebar dalam beberapa pedukuhan dengan akses jalan yang sulit .
2. Faktor pendidikan dasar yang rendah sehingga tidak jarang warga masyarakat yang tidak mengerti apa pentingnya imunisasi misalnya.
3. Faktor keyakinan dan adat istiadat kuno yang masih dipegang teguh masyarakat sehingga dapat menghambat program penyuluhan . Misalnya : Banyak anak banyak rejeki.; Jika anaknya di imunisasi malah jadi sakit (panas) sehingga ibu bayi enggan ke posyandu untuk mengikuti program imunisasi.
4. Keadaan social ekonomi masyarakat dengan pendapatan rendah membuat program promosi hidup sehat terhambat.
C. Opportunity (Peluang)
1. Banyak warga dan tokoh masyarakat yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu kepentingan masyarakat.
2. Derasnya arus informasi membantu secara tidak langsung akan tertangkapnya program promosi kesehatan lewat televisi, internet dan banner.
D. Treaths (Ancaman / Gangguan)
1. Arus globalisasi juga berdampak buruk bagi masyarakat pedesaan. Dengan semakin bertambahnya pendapatan masyarakat utamanya yang mencari nafkah di luar negeri. Tidak bersedia lapor bila sedang menderita penyakit tertentu. Sehingga bayi dan anak-anak terkadang datanya tak terlacak.
2. Penghasilan rendah mebuat ibu turut mencari nafkah, akibatnya banyak anak balita yang tidak tertib dalam mengikuti posyandu.
E. SO strategies: ini merupakan situasi yang menguntungkan. Puskesmas memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented stategy). Dengan menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
F. ST strategies: dalam situasi ini pihak bidan wilayah dan puskesmas menghadapi berbagai ancaman, tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
G. WO strategies: dalam situasi ini puskesmas dasn jaringannya menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi pada situasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Dengan menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
H. WT strategies: ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, sehingga perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Dengan menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
Terkait
Lomba Posyandu Kabupaten Blitardalam
"Motivasi"
Optimalisasi kerja Puskesmasdalam "Promosi
Kesehatan"
Hari Blidan Nasionaldalam "Kisah
Inspirasi"
About
Mbah Yat
yatinem ibu 4 orang anak
Diskusi
One
thought on “Analisa SWOT Revitalisasi Posyandu”
salam
kenal bu yati, terinspirasi sekali saya, ibu masih aktif dan juga mengasuh blog
ini.
jika berkenan, bisa kah saya mendapatkan profil puskesmas karang bendo? kebetulan sedang ada tugas kuliah.
jika berkenan, bisa kah saya mendapatkan profil puskesmas karang bendo? kebetulan sedang ada tugas kuliah.
trimakasih
banyak.
Posted
by ita | Desember 15, 2009, 12:04 pm
Berikan
Balasan
Kategori
- Kisah Inspirasi
- KTI
- Motivasi
- Promosi Kesehatan
- psikologi anak
- Teknologi Pangan
- Tugas Kuliah
- warta sekitar
- Wordpress Awal
Arsip
- Februari 2011
- September 2010
- Agustus 2010
- November 2009
- Oktober 2009
- Agustus 2009
- Juli 2009
- Juni 2009
- Mei 2009
- April 2009
- Maret 2009
- Februari 2009
- Januari 2009
Senarai
Blog
Meta
Follow
“"Puskesmas Pembantu" Karangbendo”
Get every new post delivered to your
Inbox.