Minggu, 14 November 2010

makna sakit dalam islam

Bismillahirrahmanirrahiim. Selamat datang di blog Islamicnet, semoga artikel di blog ini memberikan manfaat yang lebih bagi anda | Semoga kedepannya blog ini menjadi lebih besar dari sekarang | ILMU - IMAN - AMAL |

25 October 2009

Sakit Dalam Pandangan Islam

Categories: ,





Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan umat manusia secara beramai-ramai memburu kemewahan hidup, disisi lain masih banyak manusia yang terkungkung dengan penderitaan hidup. Akibat ketidak mampuan mengatasi kesulitan hidup banyak manusia yang mengalami kegoncangan jiwa karena tertekan oleh suatu kondisi. Kondisi yang menekan ini membuat jiwanya goncang lalu menimbulkan penderitaan bathin atau muncul bermacam-macam penyakit pada fisik.
Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga keadaan penting: sehat, sakit atau mati. Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan, yang saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup. Tetapi kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah / pelajaran dibalik itu semua. (Q.S. Shaad : 27)
Walaupun demikian tidak seorang pun menginginkan dirinya sakit, namun kalau dia datang manusia tidak kuasa untuk menolaknya. Dalam keadaan sakit seseorang selain mengeluhkan penderitaan fisiknya juga biasanya disertai gangguan/guncangan jiwa dengan gejala ringan seperti stes sampai tingkat yang lebih berat. Hal ini wajar karena secara fisik seseorang yang sedang sakit akan dihadapkan kepada tiga alternatif kemungkinan yang akan dialaminya, yaitu : sembuh sempurna, sembuh disertai cacat sehingga terdapat kemunduran menetap pada fungsi-fungsi organ tubuhnya, atau meninggal dunia. Alternatif meninggal umumnya cukup menakutkan bagi mereka yang sedang sakit, karena mereka seperti juga kebanyakan diantara kita belum siap menghadapi panggilan malakul maut. Kecemasan atau ketakutan pada penderita ini, dapat menyebabkan timbulnya stess psikis yang justru akan melemahkan respons imonologi (daya tahan tubuh) dan mempersulit proses penyembuhan diri bagi mereka yang sakit. Menghadapi kondisi seperti ini bimbingan ruhani sangat diperlukan agar jiwa manusia tidak terguncang dan menjadi lebih kuat, yang pada akhirnya akan membantu proses kesembuhan
Gangguan psikis lainnya yang sering dialami oleh orang sakit adalah rasa putus asa, terutama bagi penderita yang kronis dan susah sembuh. Karena tipisnya aqidah (keimanan) kemudian muncul keinginan pada diri orang sakit untuk mengakhiri hidup dengan jalan yang tidak diridhai Allah SWT. Semua ini diakibatkan oleh hilangnya keyakinan kepada rahmat Allah SWT, sehingga kadang kala ada pasien yang sengaja meninggalkan ibadah sehari-hari, seperti doa, dzikir, atau sholat. Akibatnya semakin gersanglah nurani orang sakit tersebut dari sibghah ilahi rabbi.
Sakit sebagai salah satu ciptaan Allah SWT yang ditimpakan kepada manusia juga pasti ada maksudnya. Salah satu hikmah Allah SWT kepada hamba-Nya adalah sebagai ujian dan cobaan untuk membuktikan siapa-siapa saja yang benar-benar beriman. Firman Allah SWT :




Artinya : 214- Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Q.S. Al Baqarah : 214)
Demikianlah Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya dengan kebaikan dan keburukan. Dia menguji manusia berupa kesehatan, agar mereka bersyukur dan mengetahui keutamaan Allah SWT serta kebaikan-Nya kepada mereka. Kemudian Allah SWT juga akan menguji manusia dengan keburukan seperti sakit dan miskin, agar mereka bersabar dan memohon perlindungan serta berdo'a kepada-Nya.
Amat banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit, sehingga secara tidak sadar ia menganggap bahwa penyakit yang dideritanya tersebut sebagai malapetaka atau kutukan Allah yang dijatuhkan kepadanya. Tidak sedikitpun orang yang tatkala ditimpa penyakit menjadi putus asa, kehilangan pegangan, bahkan berburuk sangka kepada Allah SWT. Lalu timbul rasa tidak puas kepada Allah SWT, merasa bahwa dengan sakitnya itu Allah bersikap tidak adil, sehingga ia tidak lagi menjalankan kewajiban-kewajiban-Nya sebagai hamba Allah. Padahal di waktu sehat, ia selalu mengucapkan dalam salatnya :



Artinya : "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam" (Q.S. Al An'am : 162)
Dalam pandangan Islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Ketika seseorang sakit disana terkandung pahala, ampunan dan akan mengingatkan orang sakit kepada Allah SWT. Aisyah pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : 'Tidak ada musibah yang menimpa diri seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya karena tertusuk duri sekalipun" (H.R. Buchari)
Sabda Rasulullah SAW :
وإن الله تعالى أذا أحب قوما ابتلاهم فمن رضي فله الرضاومن فله السخط
(رواه ابن ماجه و الترمذى)
Artinya : Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT. (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi)
Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda :
عن ابي هريرة رضي الله عنه : عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما يصيب المسلم من نصب ولا هم ولا حزن ولا أذى ولاغم حتى شوكة يشاكها إلا :فر الله بها خطاياه (رواه البخارى و مسلم)
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad SAW. Bersabda : Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim).
Allah SWT menciptakan cobaan antara lain untuk mengingatkan manusia terhadap rahmat-rahmat yang telah diberikan-Nya. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan dapat menyadari bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak. Namun kesehatan yang dimilikinya itu sering kali di abaikan, bahkan mungkin disia-siakan. Padahal ia mempunyai harga yang sangat bernilai tiada tolak ukur dan bandingannya.
Disamping itu, sakit juga digunakan oleh Allah SWT untuk memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan perbuatan jahatnya selama hidup di dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat kesalahan tidak berfikir tentang dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya manusia teringat akan dosa-dosanya sehingga ia berusaha untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

  • Artikel ini ditulis oleh Admin Islamic.Net
  • Diterbitkan pada hari : 5:43 PM
  • Dalam kategori : ,
  • Telah dibaca sebanyak 14 kali, 0 meninggalkan komentar
  • Semoga artikel di blog kami memberikan manfaat yang lebih untuk anda


Protected by Copyscape Duplicate Content Penalty Protection
Demi Syiar Islam, silahkan jika ingin copy artikel dari blog ini dengan judul Sakit Dalam Pandangan Islam, dengan sertakan URL berikut http://saga-islamicnet.blogspot.com/2009/10/sakit-dalam-pandangan-islam.html di akhir artikel, dan kabari kami Disini  «« [di klik], terima kasih atas perhatiannya



Related Posts

download software

No Response to "Sakit Dalam Pandangan Islam"

Komentar Silahkan anda berkomentar, Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang anda baca, jika tidak sesuai/spamming, saya akan menghapusnya. Bagaimana pendapat anda dengan artikel Sakit Dalam Pandangan Islam




Silahkan selengkapnya berkunjung ke http://saga-islamicnet.blogspot.com/2009/10/sakit-dalam-pandangan-islam.html#ixzz15F4vpEyi

konsul kesehatan tentang bronchitis

  • Bronkitis Kronis (Peradangan Saluran Nafas Bawah Menahun)
    Billy N. <billy@konsulsehat.web.id>
    Kata ‘bronkitis’ sangat sering diucapkan oleh mereka yang mengalami penyakit paru, bahkan digunakan dengan salah, karena kata ‘bronkitis’ menjadi ‘kata halus’ untuk penyakit infeksi tuberkulosis (TBC) paru, padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda.
    Sebenarnya, bronkitis terdiri dari 2 macam, yaitu yang akut (segera) & kronis (menahun). Kali ini yang dibahas adalah mengenai bronkitis kronis.
    Bronkitis kronis adalah penyakit peradangan dari saluran nafas (bronkus) di paru-paru yang menahun. Ketika saluran nafas mengalami peradangan, terbentuk dahak tebal di dindingnya, sehingga terjadilah batuk berdahak & sesak nafas menahun, kadang disertai nyeri dada.
    Bronkitis kronis paling sering disebabkan oleh merokok, selain itu dapat juga disebabkan oleh pencemaran udara dalam waktu lama, misalnya cemaran kimia & debu di udara. Asap rokok atau pencemaran udara menyebabkan peradangan pada saluran nafas yang dalam waktu lama akan menyebabkan bronkitis kronis.
    Kerusakan paru yang disebabkan oleh bronkitis kronis dapat terlihat pada pemeriksaan penunjang seperti tes fungsi paru, foto rontgen dada, & tes darah, yang biasanya diminta oleh dokter.
    Pengobatan bronkitis kronis sebaiknya dengan petunjuk dokter. Sehingga, jika mengalami gejala batuk berdahak & sesak nafas dalam waktu lama, segera berkonsultasi dengan dokter langganannya. Ketika gejala-gejala tersebut muncul, dokter biasanya akan meresepkan obat-obat yang bersifat melebarkan saluran nafas sehingga sesak nafas dapat berkurang, biasanya dapat disertai obat pengencer dahak. Kadang, diperlukan pemberian oksigen untuk sesak nafas yang berat.
    Obat antibiotik biasanya tidak diperlukan dalam pengobatan bronkitis kronis, terkecuali jika ditemukan infeksi saluran nafas yang menyertai, yang biasanya ditandai dengan demam & banyak dahak yang berwarna kuning atau hijau.
    Cara untuk menghindari terkena bronkitis kronis atau kambuhnya penyakit tersebut adalah menghindari faktor pencetusnya. Jika bronkitis kronis disebabkan oleh merokok, berhentilah merokok. Jika disebabkan oleh pencemaran udara yang menyebabkan peradangan saluran nafas, hindari zat pencemar udara yang menyebabkan peradangan saluran nafas tersebut.
    Selain itu, berolahraga secara rutin dapat membantu memperkuat otot-otot pernafasan sehingga penderita bronkitis kronis dapat bernafas lebih baik.
    (c)KonsulSehat.web.id
    Posted by admin @ 3:02 pm

4 Responses

WP_Blue_Mist
  • Suhadi Says:
    Mohon maaf sebelumnya, 2 hari yng lalu sy d Vonis dokter terkena bronkitis kronis, sedangkan saya punyas anaka kecil yg mdih berumur 9 bulan, apakah batuk ini dapat menular?trus saya bukan perokok, tp banyak teman sy yg merokok, apakah itu faktr pencetus sy terkena bronkitis? yg saya heran, batuk sy tidak berdahak, sy tidak sesak, tp batuk udah luma sekali, hampir 2 bulan, kira kria kenapa ya? sebelumnya saya ucapkan terimakasih
  • Luqman Hakim Says:
    Saya penderita Bronkitis kronis,saya tidak merokok,kebetulan saya bekerja di sebuah perusahaan pemintalan yang kadang suka berhadapan langsung dengan debu dari serat/kapas,kalau lagi kambuh saya sering mengalami sesak napas yang berat,kadang dada juga nyeri.Selama ini saya biasanya meminum obat dari resep yang sering diberikan oleh dokter yang dlu menangani saya ketika saya sering kontrol ke salahsatu RS swasta di daerah saya.Yang saya mau tanyakan:
    1.adakah dampak yang besar dari debu serat/kapas yang tanpa saya sadari mungkin sering masuk ke saluran pernapasan melalui hidung,ketika saya tidak menggunakan masker
    2.Apakah penyakit saya ini merupakan penyakit turunan,sehingga di kemudian hari akan mengancam anak-anak saya ?
    Sekian dan terimakasih
  • ega Says:
    Saya mau bertanya, apakah ada obat/alternative yang dapat menyembuhkan bronkitis kronis yang oleh dokter sudah divonis paling lama bisa bertahan untuk hidup 2 tahun?Jika ada saya mohon segera diinformasikan karena ini menyangkut hidup kakak saya.
  • ita Says:
    Saya sudah lama divonis penyakit bronkitis kronis, dan sudah berobat kemana-mana. sekarang saya berobat dengan dokter spesialis.sudah 10 bulan minum obat.bulan pertama minum obat ada perubahan (lebih baik), tapi kalau saya kena debu, seperti naik motor maka badanpun jadi demam dan batuk nya pun kambuh lagi,dan saya lihat dosis obatnya terus bertambah, yang saya ma tanyakan :
    1. apakah penyakit saya bertambah parah dengan ditambahnya dosis obat itu…
    2. sudah 1 tahun saya menikah, tapi belum juga punya keturunan, apakah obat-obat yang saya minum berpengaruh.
    sekarang saya sedang mengkonsumsi obat :
    1. rifampicin 600 (1×1)
    2. INH 400 (1×1)
    3. Vit A 6000 I.U (1×1)
    4. Pyrazinamid 1000 mg (1×1)
    5. Ketokonazole (2×1)
    6. Griseofulvin (2×1)
    7. siruf Lasal (2×1)
    Monon penjelasan.Terimakasih sebelumnya

Leave a Comment





Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment.

Custom Search




 

Menelisik Pengertian Bronchitis

Oleh: AnneAhira.com Content Team
  ( 3 )   |   Jumlah komentar: 0
SHARE :   Facebook     Twitter     Blogger     Wordpress

Anda sering mendengar kata ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)? Tentu saja! ISPA begitu akrab di telinga orang-orang yang berada di negara-negara berkembang. Bahkan, bisa dikatakan, ISPA adalah penyakit bagi rakyat di negara-negara miskin. Alasannya, kebanyakan jumlah penderita ISPA berada di negara yang memiliki sanitasi dan lingkungan yang buruk. Dan, ini pasti dimiliki oleh negara-negara miskin dan negara berkembang, seperti Indonesia.
Tentang Bronchitis
Bronchitis adalah penyakit peradangan saluran pernapasan utama ke paru-paru (peradangan bronchi). Bronchitis ini merupakan salah satu contoh penyakit ISPA. Tepatnya, penyakit ISPA bawah, yaitu paru-paru.
Penyakit bronchitis adakalanya merupakan penyakit kelanjutan dari flu, sinus, atau radang tenggorokan.
Penyebab Bronchitis
Penyakit bronchitis disebabkan oleh berbagai hal. Di antaranya adalah infeksi virus yang ada di udara (terhirup oleh hidung dan masuk ke paru-paru); infeksi bakteri yang ada di udara; adanya makanan yang masuk ke dalam bronchi; dan lain-lain.
Faktor Risiko Bronchitis
Faktor yang memperbesar kemungkinan seseorang terkena bronchitis biasanya adalah orang tua yang lanjut usia, bayi, atau anak-anak (karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah); perokok; serta orang yang mempunyai kelainan jantung dan paru-paru.
Macam-macam Bronchitis
Bronchitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut.
  • Bronchitis akut. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja. Kebanyakan penderita bronchitis akut akan sembuh total tanpa masalah yang lain.
  • Bronchitis kronis. Yaitu, bronchitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Terutama, pada perokok. Bronchitis kronis ini juga berarti menderita batuk yang dengan disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan hingga tahunan.
Gejala Bronchitis
Penyakit bronchitis memberikan gejala-gejala batuk yang disertai dahak (jika dahaknya berwarna hijau-kuning maka ada infeksi bakteri); napas yang pendek-pendek; sesak napas; sakit otot; demam; dan sakit dada.
Pengobatan Bronchitis
Pengobatan yang dilakukan untuk penderita bronchitis bergantung pada jenis bronchitisnya. Misalnya, untuk bronchitis akut yang disebabkan oleh virus, pengobatan tidak boleh menggunakan antibiotik.
Infeksinya sendiri akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Penggunaan aspirin; minum air putih yang banyak; tidak merokok; dan beristirahat dengan cukup akan mempercepat penyembuhan. Jika gejala tidak berkembang, dokter akan memberi obat inhaler (yang bisa dihirup).
Untuk bronchitis kronis, merokok adalah hal yang sangat dilarang karena hal ini justru akan memperburuk kondisi, bahkan bisa merusak paru-paru. Langkah-langkah pengobatan bagi bronchitis kronis di antaranya adalah mengurangi atau menghindari polusi udara yang bisa merusak paru-paru; melakukan vaksin flu dan vaksin pencegah penyakit paru-paru setiap tahun; melakukan latihan program pernapasan; mengkonsumsi obat yang mengandung albuterol dan ipratropium; serta jika dibutuhkan diberikan bronchodilator yang disebut theophylline and steroids.
Pencegahan Bronchitis
Pencegahan bronchitis bisa dilakukan dengan cara rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun; tidak merokok; melakukan vaksinasi pencegah flu dan pencegah penyakit paru-paru; serta mengurangi atau menghindari masuknya polutan ke dalam paru-paru.

Sabtu, 13 November 2010

kemuliaan air Zam-zam

 
 
 
Seandainya hamba-hamba-Ku taat kepada-Ku, niscaya Aku turunkan hujan kepada mereka di malam hari dan Aku terbitkan matahari di siang hari (sebagai rahmat) dan tidak akan Aku perdengarkan kepada mereka suara guntur (petir). (HQR. Ahmad&Al Hakim)
 Hari ini: Ahad, 14 November 2010

DOWNLOAD JADWAL PENGAJIAN
Pembina: Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus - Malang, Jawa Timur  
     
Artikel Islami
Majlis Ta'lim Wad Da'wah
 
Kemuliaan Air Zam-zam 
Dikirim: [13/11/2009]
 
Sejarah singkat mata air zam-zam
Imam Bukhori meriwayatkan didalam kitab Shohihnya seputar sumber air Zam-zam. Ketika Nabi Ibrahim dan istrinya Hajar serta bayinya Ismail tiba di Makkah, saat itu Makkah belum berpenghuni. Tanahnya pegunungan, kering dan tak satu pun manusia tinggal disana kecuali keluarga Nabi Ibrahim. Dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istri dan anaknya menuju Palestina. Dengan berat hati beliau melangkahkan kaki meninggalkan mereka yang amat beliau cintai di tempat yang sepi dan tak berpenghuni dengan perbekalan air dan kurma yang tidak memadai.

Ketika langkah kakinya sudah jauh dan tidak terlihat lagi oleh istri dan putranya, beliau memalingkan wajahnya ke Baitullah seraya berdo’a. Dengan mengangkat kedua tanganya tinggi-tinggi dan air mata yang membasahi pipinya Ibrahim berdo’a. Allah SWT mengabadikan doa beliau ini dalam al-Qur’an surat Ibrahim ayat 37 yang artinya,

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah rezeki mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”.

Itulah do’a Nabi Ibrahim terhadap anak keturunanya, agar senantiasa menjalankan shalat sehingga berkah dan rizki tetap mengalir bagi mereka yang selalu istiqamah menjalankan perintah-Nya.

Siti Hajar terus menerus menyusui Ismail sehingga tidak terasa perbekalan kurma dan air menipis bahkan hampir habis. Hingga akhirnya Hajar tidak bisa menyusui lagi. Ketika air susu Siti Hajar kering, Ismail mulai kehausan dan menangis dengan keras sehingga Hajar bingung tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Lalu Hajar menuju bukit Shofa sambil menoleh ke kiri dan ke kanan mengaharap ada orang yang bisa membantunya. Tapi tak satu pun manusia tampak.

Lalu Hajar menuju bukit Marwah dengan harapan yang sama sampai-sampai dia mengatakan, “Seandainya aku terus berlari-lari kecil, aku akan kecapaian. Seandainya anakku meninggal aku tidak bisa melihatnya”. Akhirnya pada putaran ketujuh tatkala turun dari bukit Marwah Hajar mendengar suara aneh dari arah Baitullah. Lalu beliau mendekatinya ternyata itu adalah malaikat sedang mengepakkan sayapnya sehingga keluar mata air.

Melihat air memancar dengan deras, Hajar mendekatinya dan berusaha membuat gundukan di sekitar air tersebut agar tidak mengalir kemana-mana. Akhirnya mata air itu disebut dengan Zam-zam. Lari-lari kecil yang dilakukan Hajar dari Shafa ke Marwah menjadi ritual haji yang disyariatkan oleh Nabi sampai saat ini yang disebut dengan Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah tujuh putaran.

Zam-zam Sepeninggal Nabi Ismail
Salah satu kabilah dari Yaman yang dikenal dengan nama Jurhum datang dan tingal di Makkah. Mereka senang tinggal di Makkah karena terdapat air Zam-zam yang jernih dan segar dan belum pernah mereka temukan. Sumur Zam-zam telah menjadi sumber penghidupan bagi mereka. Namun keadaan itu membuat mereka lupa, lalu mereka menguasai sumur Zam-zam dengan paksa bahkan mereka semakin dzalim terhadap orang yang mengunjunginya. Mereka berani memakan harta yang dihadiahkan untuk Baitullah dan merampas harta benda orang lain yang hidup di sekitarnya, padahal pada waktu itu tidak diperkenanlan bentuk kedzoliman apapun didalamnya.

Seiring dengan sikap dan perilaku kabilah Jurhum yang semakin brutal, sedikit demi sedikit sumber air sumur Zam-zam mengecil sampai pada akhirnya tertutup sama sekali, sebagai balasan atas kebrutalan mereka. Semua perilaku Jurhum menyebabkan petaka bagi kaumnya serta orang sekitarnya. Sampai suatu ketika terjadi peperangan antara Jurhum dengan Bani Khuza'ah yang menyebabkan kabilah Jurhum terusir dari Baitullah. Seiring dengan bergulirnya waktu, sumur Zam-zam yang tertutup sedikit demi sedikit semakin tak terlihat lagi sampai pada masa Bani Hasyim (Abdul Muththalib).

Penggalian Zam-zam oleh Abdul Muththalib
Zam-zam mulai digali lagi pada masa Abdul Muththalib, kakek Rasulullah SAW. Penggalian tersebut sebelum kelahiran nabi (tahun gajah) dan berdasarkan mimpinya. Suatu ketika beliau tertidur, tiba-tiba ada perintah yang mengatakan, “Galilah thibah!” Dia bertanya, ”Apa thibah itu?” Setelah berulang kali ada suara yang memerintahkan, “Galilah Zam-zam!” Dia bertanya lagi, “Apa itu Zam-zam?” Suara itu menjawab, ”Tidak akan berhenti selamanya dan tidak akan terputus untuk memberi minum jama’ah haji yang mulia.
Ketika tempat yang ditentukan sudah jelas, maka beliau memulai mencoba untuk mengalinya. Tempat Zam-zam yang ditunjukan ternyata sangat kering, seolah-olah tidak mungkin ada sumber di dalamnya. Pengalian Zam-zam terus dilakukan walaupun banyak dari para penggali meninggal dunia. Penggalian tetap dilanjutkan oleh yang lain sampai mereka hampir merasa putus asa karena susahnya penggalain.

Melihat keadaan kaumnya yang kesusahan dalam usaha penggalian mata air Zam-zam, maka tumbuh dalam hati Abdul Muththalib untuk bernadzar, “Seandainya penggalian sumur Zam-zam sempurna dan keluar mata airnya dan aku dikaruniai sepuluh orang anak laki-laki, maka aku akan mengurbankan salah satu dari mereka”. Ternyata Allah mengabulkan nadzarnya. Dari enam wanita yang dinikahinya terlahirlah sepuluh anak laki-laki, yaitu al-Haris, Abdullah, Abu Thalib, az-Zubair, al-Abbas, Dhoror, Abu Lahab, al-Ghaidaq, Hamzah, dan al-Muqawwam.

Kehadiran sepuluh putranya menjadikan inspirasi baru lagi untuk memulai pengalian sumur Zam-zam yang pernah berhenti. Dengan izin Allah penggalian sumur Zam-zam berhasil dan keluar airnya. Setelah itu Abdul Muththalib mengundi diantara kesepuluh putranya untuk memenuhi nadzarnya. Setelah berkali-kali dilakukan, ternyata undian tetap jatuh terhadap Abdullah putra kesayangannya. Untuk melaksankan nadzarnya, Abdul Muththalib mengundang Bani Makhzum dan pemimpin kabilah-kabilah Quraisy.
Orang quraisy tetap tidak setuju dengan mengorbankan salah satu dari putranya karena dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan orang Arab pada umumya khususnya bagi orang Makkah serta keturunan mereka.
Setelah sekian lama berdebat, akhirnya Abdul Muttolib memutuskan untuk menyembelih seratus ekor onta sebagai ganti nadzarnya.

Usia mata air Zam-zam sangat tua dibandingkan dengan usia mata air di muka bumi ini. Menurut para ulama berkisar lima ribu tahun. Selain itu, Zam-zam mempuyai nama yang sangat banyak sesuai dengan manfaatnya. Syekh Said Baghdas mengumpulkan nama Zam-zam itu sekitar lima puluh empat nama, begitu juga Al Fasi (Syifaul Gahram bi Ahbari Al Baladi Al Haram 1/404)

Fadilah air Zam-zam
Manfaat air Zam-zam sangat banyak bahkan relatif sesuai dengan keinginan dan niat orang yang meminumnya. Ini sesuai dengan hadits dan pendapat para sahabat Nabi serta para ulama', bahkan syeh Sirajuddin Al Balqini berpendapat” sesungguhnya Air Zam-zam lebih utama dari pada air telaga kautsar, berdasarkan realitas, karena hati Nabi dicuci dengan zam-zam.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa air Zam-zam adalah mata air surga. Hal ini disandarkan pada atsar yang diriwayatkan Ibnu Abbas dan Imam al-Qurtubi dalam kitab Jami'ul Ahkam. Imam Muslim juga mengamini pendapat di atas dengan berdasar pada hadits shahihnya bahwa air Zam-zam berasal dari surga. Ketika Nabi bermi’raj, disana beliau melihat empat sungai yang mengalir yaitu Furat, Nil serta dua mata air yang tak terlihat. Disinyalir bahwa salah satunya adalah sungai yang mengalir ke bumi yaitu air Zam-zam .
Dalam riwayat lain dikatakan bahwa air Zam-zam adalah sebaik-baik air diatas muka bumi. Disisi lain, nabi juga mengisaratkan bahwa melihat air Zam-zam termasuk ibadah, Nabi mengatkan dalam sebuah hadisnya yang di riwayatkan Jabir RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda;
” lima perkara merupakan ibadah, melihat Mushaf (Al Qur’an), melihat ka’bah, melihat kedua orang tua, melihat air zam-zam termasuk menghapus kesalahan-kesalahan (dosa), dan memandang wajah orang alim (ulama’)".

Yang di maksud melihat dalam hadis diatas yaitu melihat dengan perasaan penuh dengan kemulyaan dan keagungan atas kebesaran Allah. Sedangkan terhadap orang tua dan ulama, cara memandanganya penuh dengan rahmat serta berniat mendekatkan diri kepada-Nya. Imam Al Haroli didalam kitab Faidul Qodir mengatkan: ulama’ yang dimaksud adalah ulama’ syar'i.

Didalam hliyatul auliya’ juga dijelaskan bahwa melihat ka’bah termasuk penghapus dosa .
Selain itu, air Zam-zam adalah sumber penghidupan orang Makkah dan sekitarnya. Seandainya sumur Zam-zam tidak ada mungkin kehidupan di Makkah akan kering dan manusia enggan tinggal di dalamnya, tidak bisa seperti yang kita lihat saat ini.
Ada beberapa teks yang menjadi dasar bahwa air Zam-zam merupakan salah satu dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT di samping banyak lagi tanda-tanda kebesaran-Nya di muka bumi ini. Ulama tafsir menyebutkan, yang dimaksud Ayatun Bayyinatun dalam Surat Ali Imran: 97 adalah Zam-zam, Maqam Ibrahim, Hajar Aswad serta tempat-tempat istimewa yang berada di sekitar Baitullah.

Setiap musim haji, semua tamu-tamu Allah berlomba-lomba memanfaatkan air Zam-zam dengan berbagai macam niat. Sebagian menggunakan untuk obat dari berbagai penyakit yang mereka derita. Sebagian lagi berniat membersihkan hati, seperti halnya Jibril membersihkan hati Rasulullah dengan air Zam-zam.
Sebagian orang tidak tahu manfaat dan fadilah air Zam-zam, sehingga banyak yang menganggap Zam-zam seperti air biasa bahkan banyak dari jama’ah haji yang tidak mengerti manfaat dan fadhilah air Zam-zam sehingga kadangkala tidak santun terhadap penggunaannya.

Ikatan Zam-zam dengan Nabi
Air Zam-zam mempunyai ikatan kuat dengan Rasulullah. Beliau pernah dicuci hatinya dengan Zam-zam ketika masih anak-anak oleh Malaikat Jibril AS. Anas bin Malik pernah mengatakan, “Sungguh aku telah melihat bekas pembedahan di dada Nabi ”. Imam al-Bukhari juga menjelaskan bagaimana pembedahan dada Nabi ketika hendak Isra’ Mia’raj bersama malaikat Jibril AS. Hati Nabi pernah dicuci dengan Zam-zam kurang lebih empat kali, pertama ketika beliau masih dibawah asuhan Halimatus Sa’diyah, umurnya sekitar empat tahun, yang kedua ketika beliau berumur duapuluh tahun, yang ketiga ketika datangnya Jibril membawa wahyu, dan yang ke-empat ketika hendak Isra’ mi’roj . Iamam Ibnu Hajar Al asqolani dalam fathul bari juga menjelaskan tengtang proses pembedahan dada Nabi. Oleh karena itu beliau tidak mempunyai sedikit pun penyakit hati, karena semua sudah dikeluarkan oleh malaikat Jibril atas izin Allah SWT.

Rasulullah juga pernah mengambil air Zam-zam dengan timba dan mencampur ludahnya dengan Zam-zam lalu mngembalikan timba itu ke dalam sumur . Imam Ahmad juga menceritakan bagaimana Rasulullah pernah menyemprotkan air yang telah dibuat kumur kedalam sumur. Oleh karena itu air Zam-zam disebut juga dengan air barokah, air surga, air obat, dan banyak lagi nama lainya.
Abu Musa al-Asy’ari dan muadzin Nabi, Bilal bin Rabah, pernah disuruh meminum air Zam-zam yang sudah dipakai membasuh tangan dan muka Nabi yang mulia. Kemudian Nabi berkata, "Minumlah air ini, dan ratakanlah ke wajah kalian berdua”. Kemuliaan air Zam-zam lainya yaitu bahwa air itu telah tercampur dengan ludah Rasulullah, ini merupakan kemulyaan dan mu’zizat dari-Nya.

Penyembuhan Penyakit dengan Zam-zam
Air Zam-zam tidak hanya diminum tatkala haus, namun mempunyai kistimewaan yang tidak mungkin dimiliki air lainya. Secara medis Zam-zam sudah teruji di laboratorium bahwa Zam-zam mempunyai kandungan mineral yang luar biasa. Waktu telah mengujinya. Keberadaan Zam-zam sudah sekitar lima ribu tahun lamanya, namun ia tidak berubah. Sekian banyak tamu-tamu Allah meminum dan membawanya pulang, bahkan dikirim ke berbagai negara sejak zaman Nabi sampai saat ini, ternyata air Zam-zam tak pernah kering.
Berbagai jenis penyakit mulai dari penyakit berat sampai penyakit ringan bahkan penyakit hati, dengan izin Allah bisa sembuh dengan barakah air Zam-zam.

Hal ini banyak dilakukan oleh tamu-tamu Allah yang datang dari seluruh penjuru dunia. Mereka mengonsumsi Zam-zam dengan niat penyembuhan penyakit yang mereka derita. Dan ternyata usaha penyembuhan lewat air Zam-zam ini berhasil. Banyak dari kawan, santri, mahasiswa, yang sembuh dari berbagai penyakit yang mereka derita seperti kanker, diabetes, asam urat, pilek, dan lain-lain setelah mengkosumsi Zam-zam secara kontinyu serta didasari niat yang benar.

Banyak dari para sahabat dan tabi’in serta ulama-ulama menjelaskan bagaimana adab (sopan-santun) terhadap Zam-zam serta cara meminumnya sesuai petunjuk Nabi. Di bawah ini kisah para ulama yang minum Zam-zam dengan niat agar sembuh dari penyakitnya.
1. Imam Ahmad bin Hanbal
Putra beliau yang bernama Abdullah pernah mengatakan, ”Saya telah melihat beliau minum air Zam-zam dengan niat penyembuhan dari penyakit, lalu mengusapkan pada kedua tangan dan muka beliau.
2. Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi’i
Kedua imam mujtahid ini meminum Zam-zam dengan niat menambah keilmuan, sehingga dengan izin Allah keduanya termasuk menjadi ulama yang benar-benar mumpuni dalam bidang fiqh dan hadits. Banyak lagi dari dari ulama yang menjadikan Zam-zam sebagai obat penyembuh penyakit lahir batin.

Menurut riwayat yang dikutip oleh Ibnu Hajar al-'Asqalani, “Sesungguhnya Zam-zam itu tergantung bagi yang meminumnya”.
Apa yang dilakukan para ulama tersebut cukup sebagai contoh bagi kita bahwa air Zam-zam sudah teruji kebenaranya untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit baik zhahir maupun batin dengan izin Allah SWT.




 

 

Informasi Lainnya
Keutamaan Dan Hikmah Qurban
Author: [06/11/2010]
 
Menyempurnakan Islam dengan Haji
Author: [06/11/2010]
 
Fadhilah Bulan Dzul Hijjah
Author: [06/11/2010]
 
Meraih Keberkahan Hidup dengan Silaturrahmi
Author: [29/09/2010]
 
Pancaran Kebersihan hati
Author: [25/09/2010]
 
Kembali ke halaman sebelumnya | Daftar index Artikel Islami
 
PROFIL MAJLIS TA'LIM
 
»   Halaman Utama
»   Biografi Al 'Allamah Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani
»   Biografi Al Ustadz Al Habib Sholeh bin Ahmad Al Aydrus
»   Kontak Kami
 
MAJLIS TA'LIM WAD DA'WAH
 
»   Informasi Terkini (4)
»   Artikel Islami (113)
»   Kisah dan Hikmah (76)
»   Manaqib Sholihin (24)
»   Kitab dan Karya Tulis (8)
»   Tahukah Anda? (39)
»   Mutiara Kalam (28)
»   Galeri Aktivitas (73)
»   Kolom Fiqh Syafi'i (12)
»   Konsultasi Agama (524)
»   Buku Tamu (154)
»   Links Website (8)
 
CARI DATA DI WEBSITE
 
 
Kitab & Karya Tulis
 
Asy Syafiyah fi Bayani Ishtilahat Ulama Asy Syafi'iyyah
 
Links websites
 
Majalah Islami Cahaya Nabawi
PonPes Sunniyah Salafiyah, Pasuruan
Melihat Kebesaran Ciptaan Allah SWT
Pesantren Virtual
LPI Darut Tauhid Malang
 
Website statistik
 
Online Sekarang: 5 users 
  Total Hari Ini: 275 users
  Total Pengunjung: 177930 users
  Web Launching: 21 Juni 2009
 
Madinatul Ilmi on Facebook
 
Bantu sebarkan situs ini
Bookmark and Share
 
 
 
 
Situs © oleh Madinatul 'Ilmi
Majlis Ta'lim Wad Da'wah Lil Ustadz Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus
URL: www.madinatulilmi.com | Email: majlistaklim@gmail.com
Web Content & Copywriter by Tim Redaksi Madinatul 'Ilmi
Designed & Developed by Adhamweb Dot Com